Cerita ini diambil dari cerita rakyat
tradisional Cina yang merupakan asal kepercayaan legenda Benang Merah
Takdir. Alkisan ada seorang anak lelaki yang berjalan di malam hari. Dia
melihat ada seorang lelaki tua yang bersender di sebuah pagar di bawah
sinar rembulan sambil membuka-buka sebuah buku. Dia berdiri di dekat
sebuah tas berukuran besar. Anak kecil itu lalu bertanya, “Apa yang sedang kau baca?” Lelaki tua itu pun menjawab, “Ini
adalah buku pernikahan. Aku hanya perlu menggunakan benang merah dalam
tas ini untuk mengikat dua orang dan mereka akan berjodoh untuk
menikah.”
Anak lelaki itu tak percaya sehingga
lelaki tua itu lalu membawanya ke sebuah desa dan menunjuk seorang gadis
muda yang ditakdirkan untuk menjadi istrinya. Karena dia masih kecil
dan belum terpikir untuk menikah, anak lelaki itu pun marah dan
mengambil batu, lalu melemparnya pada gadis itu dan berlari secepat yang
dia bisa.
Bertahun kemudian, anak lelaki itu
tumbuh menjadi seorang pria. Orang tuanya menjodohkan dia dengan seorang
gadis yang baru ditemuinya saat hari pernikahan. Ketika dia membuka
cadar sang pengantin wanita, dia bahagia karena istrinya itu merupakan
wanita tercantik di desa tersebut. Namun dia memperhatikan ada hiasan
aneh di dekat alis matanya, dan pria itu lalu bertanya pada istrinya
tentang hiasan tersebut. Sang istri lalu menyingkirkan hiasan tersebut
dan terlihat sebuah luka di alisnya. Dia lalu menjelaskan jika di waktu
kecil seseorang pernah melempar batu padanya. Batu itu tepat mengenai
wajahnya dan meninggalkan luka di atas mata…